Pada masa pasar real estat yang tinggi, banyak orang percaya bahwa membeli rumah adalah cara efektif untuk melawan inflasi. Namun, pandangan ini memiliki beberapa kesalahpahaman. Sebenarnya, selama bertahun-tahun harga barang tidak meningkat secara signifikan, dan pembeli rumah secara tidak langsung menanggung tanggung jawab untuk melawan inflasi bagi mereka yang tidak membeli rumah. Mereka yang tidak membeli rumah tidak perlu menanggung tekanan hipotek, tetapi dapat menikmati harga barang yang relatif murah. Ketika harga rumah turun, dana tidak lagi mengalir besar-besaran ke pasar real estat, tetapi justru dapat menyebabkan harga barang lainnya naik. Ini adalah kesalahan umum dalam pemahaman masyarakat tentang "membeli rumah untuk melawan inflasi".
Di pasar cryptocurrency, terdapat juga bias kognitif yang serupa. Beberapa ritel short seller sering menyarankan orang lain untuk tidak membeli cryptocurrency pada posisi tinggi, agar tidak menjadi korban dari kapital besar. Namun, kenyataannya, pada akhir bull market, justru para ritel short seller inilah yang paling parah mengejar harga tinggi. Investor long mungkin ragu untuk membeli saat menghadapi gangguan dari bandar, sementara short seller sering kali terus-menerus menebak puncak pasar di akhir bull market. Jika salah tebak dan melakukan stop loss atau mengalami likuidasi, itu sebenarnya setara dengan membeli pada posisi tinggi. Ini karena sifat dari trading short adalah menjual mata uang terlebih dahulu, dan saat melakukan penutupan posisi, baik itu untung, stop loss, atau likuidasi, berarti harus membeli kembali mata uang tersebut. Untung berarti membeli kembali pada harga rendah, sementara stop loss atau likuidasi berarti membeli kembali pada harga tinggi.
Sebaliknya, investasi bullish dapat menyebabkan situasi "mobil terlalu berat", membuat bandar enggan untuk menaikkan harga. Ini secara esensial terkait dengan fenomena yang disebutkan sebelumnya.
Secara keseluruhan, baik di pasar real estat maupun pasar cryptocurrency, investor perlu memperhatikan pandangan umum dengan hati-hati, memahami mekanisme operasional pasar secara mendalam, dan menghindari terjebak dalam kesalahan kognitif.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFT_Therapy
· 08-24 13:51
shorting lebih sering benar-benar merugikan
Lihat AsliBalas0
NotAFinancialAdvice
· 08-24 13:34
Jika tidak bisa menggoreng, ya tidak bisa menggoreng
Pada masa pasar real estat yang tinggi, banyak orang percaya bahwa membeli rumah adalah cara efektif untuk melawan inflasi. Namun, pandangan ini memiliki beberapa kesalahpahaman. Sebenarnya, selama bertahun-tahun harga barang tidak meningkat secara signifikan, dan pembeli rumah secara tidak langsung menanggung tanggung jawab untuk melawan inflasi bagi mereka yang tidak membeli rumah. Mereka yang tidak membeli rumah tidak perlu menanggung tekanan hipotek, tetapi dapat menikmati harga barang yang relatif murah. Ketika harga rumah turun, dana tidak lagi mengalir besar-besaran ke pasar real estat, tetapi justru dapat menyebabkan harga barang lainnya naik. Ini adalah kesalahan umum dalam pemahaman masyarakat tentang "membeli rumah untuk melawan inflasi".
Di pasar cryptocurrency, terdapat juga bias kognitif yang serupa. Beberapa ritel short seller sering menyarankan orang lain untuk tidak membeli cryptocurrency pada posisi tinggi, agar tidak menjadi korban dari kapital besar. Namun, kenyataannya, pada akhir bull market, justru para ritel short seller inilah yang paling parah mengejar harga tinggi. Investor long mungkin ragu untuk membeli saat menghadapi gangguan dari bandar, sementara short seller sering kali terus-menerus menebak puncak pasar di akhir bull market. Jika salah tebak dan melakukan stop loss atau mengalami likuidasi, itu sebenarnya setara dengan membeli pada posisi tinggi. Ini karena sifat dari trading short adalah menjual mata uang terlebih dahulu, dan saat melakukan penutupan posisi, baik itu untung, stop loss, atau likuidasi, berarti harus membeli kembali mata uang tersebut. Untung berarti membeli kembali pada harga rendah, sementara stop loss atau likuidasi berarti membeli kembali pada harga tinggi.
Sebaliknya, investasi bullish dapat menyebabkan situasi "mobil terlalu berat", membuat bandar enggan untuk menaikkan harga. Ini secara esensial terkait dengan fenomena yang disebutkan sebelumnya.
Secara keseluruhan, baik di pasar real estat maupun pasar cryptocurrency, investor perlu memperhatikan pandangan umum dengan hati-hati, memahami mekanisme operasional pasar secara mendalam, dan menghindari terjebak dalam kesalahan kognitif.